390804 272184976175447 100001518399485 743748 1134197168 n
Ketika Sang Orang Tua
Berkata Kau Tidak Pantas
Untuk Anaknya.
===============================
Saudara saudariku,,
Bacalah kisah berikut ini,
berbaik sangkalah dan
insyaAllah mendatangkan
manfaat bagi kita semua.
Suatu hari, seorang ayah
berkata kepada anak laki-
lakinya. “Nak, usiamu
sudah matang,
pekerjaanmu sudah
mapan, jika memang ada
wanita yang kau senangi
dan kau harapkan menjadi
istrimu, beritahukanlah
kepada kami. Tahun ini
sudah selayaknya kamu
menikah.”
Sang anak tersenyum
mendengar perkataan
ayahnya. Lalu berkata,
“Biasanya orang tua selalu
memilihkan yang terbaik
untuk anaknya,
sebenarnya saya
menyenangi seorang
wanita, jika memang ada
waktu ayah dan ibu akan
berkenalan dengannya
dalam waktu dekat.”
Dan waktu yang ditunggu
itupun datang, ibu dan
ayah lelaki itu berkenalan
dengan gadis yang
dimaksudkan. Beberapa
sapa dan pertanyaan
terlontar dari orang tua
sang lelaki.
Keesokan harinya sang ibu
berkata pada anak laki-
lakinya ; “Nak, apa tidak
ada perempuan yang lebih
baik dari gadis itu??? Ibu
kurang suka dengannya.
Cari saja yang gadis lain
yang lebih baik. Kau
tamatan pesantren dari
timur tengah, wajahmu
tampan, pekerjaanmu
mapan. Pasti banyak
gadis-gadis yang tertarik
denganmu. “
“Jika boleh saya bertanya,
kenapa ibu berkata
begitu???” tanya sang
anak.
“Lihat saja gadis itu,
jilbabnya kurang rapat dan
singkat, bajunya ketat
sehingga memperlihatkan
liukan badannya, gaya
berpakaiannya jauh dari
image muslimah, berjilbab
tetapi singkat dan
berpakaian tidak syar’i.
Dari cara berpakaiannya
saja diragukan
pemahaman agamanya,
kajian alquran dan cara
bersosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya,
caranya menjaga hijab
dengan lawan jenispun tak
jelas dan ibu
meragukannya untuk
menjadi istrimu. Karena ibu
mengharapkan yang
wanita baik-baik lah yang
akan mendampingimu dan
menjadi menantu yang ibu
ridhai. Wanita yang
menjaga hijab dan
keislamannya benat-benar
islam”
=====================
Suatu hari sang wanita
memberanikan diri untuk
menanyakan kepada sang
lelaki perihal penilaian
orang tuanya terhadapnya.
Dengan jujur sang lelaki
memberitahukan apa yang
dikatakan sang ibu
kepadanya…
Inilah yang terjadi,
Sang gadis menangis
dengan rasa malu yang
membuncah, menyesal dan
merasa sakit yang luar
biasa atas pernyataan sang
pemuda.
Lalu gadis itu berkata
“Astaghfirullah, hinanya
aku didepan manusia… lalu
bagaimana lagi
kehinaanku didepan
Allah???”
“Manusia saja bisa menilai
kejelekanku sejauh itu dan
aku terlalu lalai dalam
menjaga hijab. Aku
berjilbab tapi singkat,
sekedar mengikuti trend
yang menurutku modis
tapi tak islami. Aku
berpergian dengan lelaki
tanpa memikirkan batasan
dan bahaya fitnah, dan aku
mimiliki pemahaman
keislaman tetapi enggan
menerapkan.”
"Aku tak akan pernah
menyalahkan ibumu dan
keluargamu, bahkan aku
berterima kasih kepada
mereka yang telah
melontarkan kata-katanya
sebagai cambuk yang
tepat memukul kebutaan
hati dan fikiranku.Aku
malu kepadamu, kepada
orang tuamu dan kepada
diriku sendiri. Walaupun
mungkin kita tidak
berjodoh, aku sangat
senang karena telah
diingatkan akan kelalaian
dan kesalahanku,
kemunafikanku dan
kecerobohanku. Cambukan
ini akan membantuku
untuk lebih memahami
hijab, menambah
pemahaman dan
keislaman, memperbaiki
diri dan menjadi muslimah
yang baik. Sehingga di
masa yang akan datang
tak akan ada lagi orang
yang menilaiku seburuk
itu dan mengatakan aku
tak pantas untuk anaknya.
Terlebih lagi aku sangat
takut akan penilaian Allah
terhadapku. Aku akan
memperbaiki diri untuk
meraih ridhaNya sehingga
manusiapun akan riidha
kepadaku.
===============
Sungguh luar biasa
pelajaran yang diambil
gadis itu terhadap
penilaian negatif orang
lain terhadapnya. Dia tak
marah dan sakit hati,
melainkan dia berterima
kasih telah di ingatkan dan
berusaha memperbaiki
dirinya.
===============
Renungan dan motivasi :
Saudara-saudariku, Sudah
semestinya penilaian
negatif dan kritik dari
orang lain menjadi cambuk
bagi kita untuk
mengingatkan diri sendiri
jika salah melangkah, salah
berbuat, salah berucap dan
kurang belajar.
*Bersihkan Hati Menuju
Ridho Ilahi*


Teya Salat